III. Peta jalan dan praktik teknologi perlindungan lingkungan
A. Pemilihan Bahan Gelas Kertas
1. Bahan yang dapat terurai secara hayati
Bahan yang dapat terurai secara hayati mengacu pada bahan yang dapat terurai menjadi air, karbon dioksida, dan zat organik lainnya oleh mikroorganisme di lingkungan alami. Bahan yang dapat terurai secara hayati memiliki kinerja lingkungan yang lebih baik dibandingkan dengan bahan plastik tradisional. Gelas kertas yang terbuat dari bahan yang dapat terurai secara hayati dapat terurai secara alami setelah digunakan. Dan dapat menyebabkan sedikit polusi lingkungan. Gelas kertas merupakan pilihan yang ideal untuk bahan gelas kertas. Bagian dalam gelas kertas es krim sering kali memiliki lapisan lain dari pelapis PE. Film PE yang dapat terurai tidak hanya memiliki fungsi kedap air dan tahan minyak. Gelas kertas juga dapat terurai secara alami, ramah lingkungan, dan mudah didaur ulang.
2. Bahan yang dapat didaur ulang
Bahan yang dapat didaur ulang mengacu pada bahan yang dapat didaur ulang dan didaur ulang menjadi produk baru setelah digunakan. Gelas kertas yang terbuat dari bahan yang dapat didaur ulang dapat didaur ulang dan digunakan kembali. Gelas es krim kertas sebagai bahan yang dapat didaur ulang mengurangi pemborosan sumber daya. Pada saat yang sama, gelas ini juga mengurangi polusi dan dampaknya terhadap lingkungan. Dengan demikian, gelas ini juga merupakan pilihan material yang baik.
B. Tindakan perlindungan lingkungan selama proses produksi
1. Langkah-langkah konservasi energi dan pengurangan emisi
Perusahaan manufaktur harus mengurangi dampak proses produksi terhadap lingkungan. Mereka dapat mengambil langkah-langkah penghematan energi dan pengurangan emisi. Misalnya, menggunakan mesin dan peralatan yang lebih efisien dan hemat energi dalam proses produksi. Mereka juga dapat menggunakan energi bersih, mengolah gas buang dan air limbah. Selain itu, mereka dapat memperkuat pemantauan konsumsi energi. Langkah-langkah ini dapat mengurangi emisi karbon dioksida dan gas berbahaya lainnya. Dengan demikian, mereka akan membantu melindungi lingkungan.
2. Pengelolaan material dan limbah
Pengelolaan material dan limbah juga merupakan aspek penting dari langkah-langkah perlindungan lingkungan. Langkah ini meliputi klasifikasi dan pengelolaan material, klasifikasi limbah, dan daur ulang. Misalnya, mereka dapat memilih untuk menggunakan material yang dapat terurai secara hayati atau dapat didaur ulang. Hal ini dapat mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan. Pada saat yang sama, material kertas bekas dapat didaur ulang menjadi material kertas baru. Dengan demikian, dapat mengurangi pemborosan sumber daya.
Produsen dapat memilih bahan yang dapat terurai secara hayati atau dapat didaur ulang untuk memproduksi gelas kertas. Mereka juga dapat mengambil langkah-langkah yang ramah lingkungan (seperti penghematan energi, pengurangan emisi, dan pengelolaan limbah). Dengan demikian, dampak terhadap lingkungan dapat diminimalkan semaksimal mungkin.